NASIONAL

INGIN CARI PROPERTY,DI ZAINT PROJECT AJA

TNI-POLRI

SOSIAL

HUKUM

ORGANISASI

Kamis, 04 Desember 2025

Reuni Akbar 212 Sebagai Hari Persaudaraan nasional di silang Monas


TNC GROUP ONLINE WEB.ID |- Jakarta Selasa 2/12/2025 ,  Dalam setiap kegiatan yang sudah dimulai sejak 2017 lalu tersebut akan terus digelar dalam aksi Reuni akbar 212.

Humas Panitia Reuni Akbar 212, Buya Husein, mengatakan insya Allah tiap tahun kita akan mengadakan, tanggal 2  Desember dijadikan sebagai Hari Persaudaraan nasional, kata Husein

Kalau reuni (212) akan digelar secara rutin setiap tahunnya,  disampaikan kepada para  wartawan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. 

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Uus Kuswanto menghadiri acara Reuni Akbar 212 tahun 2025.di silang monas Jakarta. 

Menurutnya Kegiatan Reuni Akbar 212 bertema Revolusi Akhlak digelar dalam rangka doa bersama atas bencana yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat serta memberikan dukungan positif bagi perjuangan rakyat Palestina.

Kita jihad harta untuk bantu saudara-saudara kita yang sedang berduka,” tuturnya.

Spirit itu yang membangkitkan semangat kita dalam persatuan, maka tahun ini kita tetap mengadakan Reuni Akbar 212," kata Husein


Aksi Reuni Akbar 212 pada tahun ini dimulai sejak petang hari dengan peserta menggelar salat Magrib berjemaah. Selain itu, massa aksi juga menggelar salat Isya berjemaah memasuki malam hari. Ungkapnya

Red : Edi Sunjaya 

Rabu, 03 Desember 2025

Siap Hadapi Bencana dan Gawat Darurat, Anggota Siaga Bhayangkara Polres Pekalongan Ikuti Pelatihan Medis Intensif

TNC GROUP ONLINE WEB.ID|Polres- Pekalongan - Polda Jateng - Si Dokkes Polres Pekalongan menggelar pelatihan peningkatan kemampuan bagi anggota Siaga Bhayangkara. Pelatihan ini difokuskan pada respons kegawatdaruratan medis di lapangan, memastikan personel siap menghadapi berbagai situasi, termasuk bencana alam.


Pelatihan dilaksanakan pada Kamis (4/12/2025) di halaman Polres Pekalongan.

Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini sangat komprehensif, mencakup keterampilan dasar yang vital bagi tim penolong pertama:


Pertolongan Pertama: Teknik-teknik dasar penanganan korban di lokasi kejadian.

Penanganan Patah Tulang: Cara menangani kasus patah tulang, baik tertutup maupun terbuka, secara aman dan benar.


Penanganan Korban Bencana: Tata cara mengevakuasi korban bencana, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.


Kasi Dokkes: Tingkatkan Kompetensi Respon Kegawatdaruratan


Seluruh peserta mengikuti rangkaian materi dengan baik, termasuk praktik teknik-teknik dasar. Mereka menunjukkan pemahaman yang baik dalam teknik stabilisasi korban, penilaian awal kondisi, serta pemindahan korban secara aman sesuai standar medis lapangan.


Kasi Dokkes Polres Pekalongan dr. Luhur Agus Slameta menyatakan bahwa pelatihan ini sangat krusial dalam meningkatkan kapasitas anggota di lapangan.


"Pelatihan yang dilaksanakan oleh Si Dokkes Polres Pekalongan ini berhasil meningkatkan kompetensi anggota Siaga Bhayangkara dalam respons kegawatdaruratan. Mereka dinilai siap menerapkan keterampilan ini dalam tugas operasional, khususnya saat menghadapi bencana atau insiden yang memerlukan pertolongan pertama," ujar Kasi Dokkes.


Diharapkan dengan bekal ini, anggota Siaga Bhayangkara Polres Pekalongan semakin profesional dan sigap dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan. (ozy)


Editor : Humas Polres Pekalongan

Red M Ali 

PPWI Ajukan Permohonan Bantuan ke Beberapa Kedubes untuk Korban Bencana Sumatera

TNC GROUP ONLINE WEB.ID|- Jakarta - Merespon gelombang bencana alam yang baru-baru ini melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh, Dewan Pimpinan Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPN PPWI) telah mengambil langkah cepat untuk memobilisasi dukungan internasional. Pada hari Rabu, PPWI secara resmi mengajukan permohonan bantuan kemanusiaan kepada beberapa Kedutaan Besar negara sahabat di Jakarta, menyatakan keprihatinan atas memburuknya kondisi yang dihadapi oleh masyarakat pengungsi di wilayah terdampak.


Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, dalam pernyataan pers-nya kepada media ini, Rabu, 03 Desember 2025. “DPN PPWI menerima banyak sekali keluh-kesah dan permintaan bantuan dari rekan-rekan wartawan di daerah bencana, mereka bersama keluarganya berupaya bertahan hidup dalam situasi yang sangat sulit. Bahkan ada warga yang desanya hilang diterjang banjir bandang, kehilangan tempat tinggal dan semua yang mereka miliki selama ini. Untuk itu, PPWI berupaya menggugah kepedulian masyarakat internasional dengan mengirimkan surat permohonan bantuan ke beberapa Kedutaan Besar negara sahabat yang ada di Jakarta, antara lain ke Kedutaan Besar Rusia,” ungkap tokoh pers nasional itu.


Permohonan yang disampaikan kepada perwakilan negara sahabat tersebut merupakan bagian dari upaya diplomatik yang tidak sekadar membantu korban bencana, tapi juga dimaksudkan untuk memperkuat jalinan kerja sama dan soliditas antar bangsa. Selain kepada Dubes Rusia, PPWI juga telah mengirimkan permohonan serupa kepada Kedutaan Besar Maroko, Oman, Uni Emirat Arab, Kuwait, Mesir, dan Tunisia di Jakarta. PPWI berharap negara-negara mitra ini akan merespons dengan solidaritas dan dukungan nyata untuk membantu meringankan beban ribuan korban bencana.


Jenis bantuan yang diminta meliputi pasokan makanan darurat untuk menopang keluarga dan anak-anak yang tinggal di tempat penampungan sementara, serta pakaian dan perlengkapan kebersihan untuk mencegah penyakit dan penyebarannya di daerah rentan. PPWI juga menekankan kebutuhan mendesak akan materi pendidikan, seperti buku, alat tulis, dan ruang kelas sementara, untuk memastikan siswa yang terlantar dapat terus belajar di tengah krisis.


Selain bantuan materi, PPWI juga memohon dukungan personel berupa relawan medis, tenaga ahli logistik, dan tenaga kemanusiaan untuk memperkuat tim tanggap darurat setempat. Bantuan transportasi, termasuk kendaraan dan bahan bakar, juga penting untuk menjangkau masyarakat terpencil dan terisolasi di mana akses masih menjadi tantangan utama.


Ketum PPWI, Wilson Lalengke, menyatakan bahwa organisasinya berkomitmen untuk mengadvokasi kesejahteraan korban bencana dan memastikan bahwa mitra internasional mendapatkan informasi tentang kebutuhan mendesak di lapangan. "Kami percaya bahwa solidaritas global dapat memainkan peran penting dalam meringankan penderitaan dan memulihkan martabat mereka yang terdampak," ujarnya.


Seiring upaya pemulihan yang terus berlanjut, PPWI berharap inisiatif diplomatiknya akan menginspirasi kerja sama yang lebih luas dan menegaskan kembali pentingnya diplomasi kemanusiaan di masa krisis. “PPWI berinsiatif meminta bantuan kedubes negara sahabat, terutama karena banyak di antara korban adalah anggota PPWI dan wartawan, yang dalam kondisi normal saja sangat sulit mendapatkan akses bantuan dari pemerintah daerahnya, apalagi dalam kondisi pemerintah juga sedang kesulitan,” tutup Wilson Lalengke yang dikenal sangat konsern membantu masyarakat susah di berbagai daerah selama ini. (TIM/Red)

Ketika Rumah Saya Diteror: Harapan untuk Polri yang Lebih Transparan dan Melindungi Jurnalis

TNC GROUP ONLINE WEB.ID|-Jakarta - Malam itu, udara terasa begitu berat. Sekitar pukul 11 malam, suara sepeda motor berhenti di depan rumah, lalu deru mesinnya melaju cepat setelah seseorang melemparkan sesuatu ke arah jendela. Sekilas, saya melihat bayangan seseorang sebelum lenyap di tikungan gelap. Saat saya keluar, hanya ada sisa batu kecil dan rasa was-was yang menyelimuti. Malam itu, rumah saya diteror oleh orang tak dikenal (OTK).


Sebagai seorang jurnalis yang telah lebih dari dua dekade bekerja di lapangan, saya tidak asing dengan tekanan. Namun ancaman langsung ke rumah pribadi tentu berbeda. Ia mengusik ruang aman saya sebagai manusia biasa, bukan hanya sebagai jurnalis. Sejak malam itu, saya merenungkan kembali: sampai di mana sebenarnya negara hadir untuk melindungi warga, termasuk jurnalis yang menjalankan tugas konstitusionalnya sesuai Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999?


Keesokan harinya, saya melaporkan peristiwa tersebut kepada Danramil 1408-11/Biringkanaya, Mayor Kav Salahuddin Basir. Beliau dengan cepat menanggapi dan menunjukkan empati besar. Bahkan ia langsung menghubungi seseorang di Polsek Biringkanaya untuk menyampaikan informasi bahwa, “rumah jurnalis Pak Iman diteror orang tak dikenal.”


Namun jawaban dari salah satu oknum polisi berpangkat perwira di sana sungguh mengejutkan: “Oh ya, dia masih butuh sama polisi juga ya?”


Ucapan itu menusuk perasaan saya. Kalimat singkat tapi sarat makna sinis. Dalam hati kecil, saya menduga ada nada sentimen terhadap kerja-kerja jurnalistik saya. Sebab selama ini, saya memang banyak menulis tentang konflik agraria, eksploitasi lahan oleh korporasi besar, dan lemahnya penegakan hukum di sektor sumber daya alam. Mungkin karena tulisan-tulisan itu menyentuh kepentingan pihak-pihak tertentu, hingga muncullah sikap dingin dari sebagian aparat.


Padahal, saya melapor bukan sebagai “kritikus polisi”, melainkan sebagai warga negara yang membutuhkan perlindungan. Bukankah Polri hadir untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat tanpa pandang bulu?


Pernyataan sinis tadi membuat saya berpikir keras tentang makna profesionalisme dan transparansi dalam tubuh Polri. Saya tidak menyalahkan institusi secara keseluruhan, karena saya tahu banyak polisi yang berdedikasi tinggi, bekerja siang malam menjaga keamanan, bahkan rela berkorban jiwa. Namun, pengalaman seperti ini memperlihatkan bahwa masih ada sebagian oknum yang mencoreng wibawa institusi besar itu.


Bagi saya, jurnalis dan polisi seharusnya berdiri di sisi yang sama, membela kebenaran dan menegakkan keadilan. Jurnalis bekerja bukan untuk mencari musuh, tetapi untuk mencari fakta dan menyampaikan kebenaran kepada publik. Saya menulis dan meliput bukan karena ingin menjatuhkan seseorang, melainkan karena saya percaya bahwa rakyat berhak tahu apa yang sebenarnya terjadi di sekitar mereka. Jika ada pelanggaran, penyimpangan, atau ketidakadilan, tugas jurnalislah untuk membuka tabirnya. Dan di sanalah seharusnya polisi hadir, bukan untuk mengintimidasi, melainkan untuk melindungi.


Sayangnya, di banyak daerah, kebebasan pers masih sering berbenturan dengan ego kekuasaan dan kepentingan ekonomi. Tak jarang, jurnalis yang bekerja sesuai kode etik justru menjadi korban kekerasan atau kriminalisasi. Padahal, UU Pers No. 40 Tahun 1999 sudah jelas menyebutkan bahwa jurnalis memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan hukum saat menjalankan tugas jurnalistiknya.


Dalam perjalanan panjang saya sebagai jurnalis advokasi, saya telah menyaksikan banyak bentuk penderitaan masyarakat di pedesaan, terutama petani yang kehilangan tanah akibat ekspansi perusahaan sawit skala besar. Bersama rekan-rekan di Petani Center Sulawesi Barat, saya mendampingi mereka, menulis laporan, dan menyuarakan suara yang kerap tak didengar oleh negara. Namun, perjuangan seperti ini sering dianggap ancaman.


Di sinilah pentingnya peran Polri sebagai penegak hukum yang adil dan berpihak pada kebenaran, bukan pada kekuasaan. Ketika aparat berdiri di sisi rakyat dan melindungi kerja-kerja jurnalistik yang sah, maka kepercayaan publik terhadap institusi Polri akan tumbuh dengan sendirinya. Sebaliknya, jika aparat menutup mata terhadap intimidasi, atau bahkan ikut melanggengkan ketakutan, maka jurang ketidakpercayaan akan semakin lebar.


Saya percaya, reformasi kultural di tubuh Polri harus terus digerakkan. Transparansi, akuntabilitas, dan empati harus menjadi nilai utama dalam setiap tindakan penegakan hukum. Polisi bukan hanya aparat berseragam, melainkan wajah negara yang paling dekat dengan rakyat.


Kisah yang saya alami bukan untuk membuka luka, melainkan untuk mengajak refleksi bersama. Bahwa di balik setiap ancaman kepada jurnalis, ada ancaman yang lebih besar terhadap demokrasi dan hak publik untuk tahu. Jika jurnalis dibungkam, maka rakyat kehilangan mata dan telinganya.


Saya menulis ini dengan satu harapan besar: semoga pengalaman pribadi ini bisa menjadi inspirasi bagi Polri untuk terus berbenah, menjadi institusi yang lebih terbuka, profesional, dan melindungi semua warga tanpa diskriminasi. Karena sejatinya, Polri dan jurnalis berada di jalan yang sama, menjaga kebenaran, melindungi keadilan, dan memastikan suara rakyat tetap hidup di negeri ini.


Semoga ke depan tak ada lagi jurnalis yang diteror, disindir sinis, atau direndahkan saat mencari keadilan. Biarlah peristiwa yang saya alami menjadi pengingat bahwa setiap kata dan tindakan aparat memiliki makna besar bagi kepercayaan publik. Saya tetap percaya: di balik seragam yang gagah dan pena yang tajam, masih ada ruang untuk saling menghargai, saling melindungi, dan bersama menjaga negeri ini agar tetap berdiri di atas kebenaran dan keadilan. (*)


_Artikel kiriman seorang wartawan di Sulawesi_

Hendak Hadiri Hajatan, Petani di Lebakbarang Ditemukan Tewas Hanyut di Sungai Sengkarang


TNC GROUP ONLINE WEB.ID |- Polres Pekalongan - Polda Jateng - Seorang petani di Desa Kapundutan, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan hanyut di sungai Sengkarang. Korban bernama Donapi (50), warga Dukuh Silengak, ditemukan oleh pihak keluarga setelah sempat dicari selama beberapa jam.


Laporan mengenai orang hanyut ini diterima Polsek Lebakbarang pada Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 15.30 wib, dari Kepala Desa Kapundutan, Sugeng.


Kronologi: Hilang Setelah Pamit ke Hajatan


Menurut kronologi, pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 wib, korban terlihat oleh saksi pamit hendak pergi ke Dukuh Parakan untuk menghadiri hajatan di rumah saudaranya.


Namun, hingga pukul 13.00 wib, korban tak kunjung tiba. Pihak keluarga dan kerabat di Dukuh Parakan pun mulai khawatir. Pencarian dilakukan menyusuri jalan dari Dukuh Parakan menuju Dukuh Silengak.


Saat melakukan pencarian, salah seorang kerabat sempat melihat korban muncul di permukaan sungai Sengkarang. Pencarian difokuskan di sungai, hingga akhirnya korban ditemukan sekitar pukul 17.00 wib oleh dua anggota keluarga, Yanto Supriyono dan Rizal Hidayat.


Kasubsi Penmas Sihumas: Tidak Ada Tanda Kekerasan


Setelah penemuan, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka. Polsek Lebakbarang bersama tim medis segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan luar pada jenazah.


Kasubsi Penmas Sihumas Polres Pekalongan, Ipda Warsito, S.H., mengkonfirmasi peristiwa tragis tersebut.


"Berdasarkan pemeriksaan, korban ditemukan meninggal dunia di sungai Sengkarang. Pada tubuh korban ditemukan luka di kepala yang dimungkinkan akibat terbentur bebatuan selama hanyut," jelasnya.


Ipda Warsito menegaskan, hasil pemeriksaan tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan lain pada korban, sehingga disimpulkan korban meninggal murni akibat musibah hanyut. Pihak keluarga korban pun telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi. (ozy)


Editor : Humas Polres Pekalongan

Red. M Ali 

Selasa, 02 Desember 2025

Aksi Damai Tuntut Kades Mundur, Polres Pekalongan Terjunkan 140 Personel Amankan Balai Desa Randumuktiwaren


TNC GROUP ONLINE WEB.ID|- Polres Pekalongan - Polda Jateng - Sekitar 200 warga Desa Randumuktiwaren, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, menggelar aksi damai di halaman Balai Desa pada Selasa (2/12/2025). Aksi ini menuntut Kepala Desa Randumuktiwaren, untuk mundur dari jabatannya karena dugaan penyelewengan Dana Desa (DD).


Polres Pekalongan menerjunkan sebanyak 140 personel pengamanan yang dipimpin langsung oleh Kabag Ops Kompol Farid Amirullah, S.H., M.H., guna memastikan jalannya aksi berlangsung aman dan tertib.


Massa berorasi di depan balai desa. Juru bicara aksi menyampaikan bahwa Kades telah mencederai kepercayaan warga dengan dugaan korupsi.


Kades Tidak Hadir, HP Mati


Warga berharap kepala desa bisa menemui mereka untuk menyampaikan jawaban atas tuntutan. Namun, Kades Randumuktiwaren tidak diketahui keberadaannya dan telepon selulernya dalam keadaan mati.


Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mediasi antara perwakilan warga dengan Muspika (Camat Bojong H. Farid Abdul Khakim, S.STP, M.M., Kapolsek AKP Wastono, S.H., dan Danramil Kapten Arh. Wiyoto) di dalam aula.


Tuntutan Warga dan Penjelasan Camat


Perwakilan warga, menyampaikan sejumlah tuntutan Utama diantaranya penjelasan transparansi anggaran DD yang diduga diselewengkan Kades sebesar Rp. 230 juta berdasarkan temuan Inspektorat, kemudian menuntut Kades mundur dari jabatannya serta menuntut pengunduran diri dan transparansi kasus pengangkatan Kadus V yang dinilai Mal Administrasi.


Camat Bojong H. Farid Abdul Khakim, S.STP, M.M., mengapresiasi aksi damai yang berjalan tertib dan menyatakan kehadirannya sebagai bentuk kepedulian Muspika.


"Sampai detik ini Pak Kepala Desa belum diketahui keberadaannya. Kami hadir untuk menjembatani aspirasi panjenengan," kata Camat Farid.


Camat menjelaskan resume temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Inspektorat yang sudah diterima Kades pada 13 November 2025. Ia menegaskan, berdasarkan aturan, Kades wajib menindaklanjuti dan mengembalikan kerugian DD dalam waktu 60 hari kalender sejak LHP dikeluarkan.


Mediasi Berakhir, Warga Kirim Surat ke Bupati

Sebagai tindak lanjut, dalam mediasi disepakati bahwa perwakilan warga akan membuat surat resmi kepada Bupati Pekalongan untuk meminta audiensi guna membahas secara langsung seluruh permasalahan di Desa Randumuktiwaren. (ozy)


Editor : Humas Polres Pekalongan

(Red) M Ali 

Presiden PKS Keluarkan Lima Instruksi Terkait Bencana Banjir dan Longsor di Aceh - Sumatera Utara - Sumatera Barat.


TNC GROUP ONLINE.WEB.ID | Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dr. Al Muzzammil Yusuf, M.Si. dalam konferensi pers di kantor DPP PKS ( 02/12/2025 ),  mengeluarkan lima instruksi penting menyikapi bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Melalui instruksi tersebut, seluruh elemen partai diminta bergerak cepat memberikan bantuan kemanusiaan serta memastikan penanganan bencana berjalan optimal.


Pertama, Satgas Siaga Bencana PKS diperintahkan untuk terus bergerak secara nasional, memobilisasi segala bentuk bantuan bagi warga terdampak. Satgas juga diminta berkolaborasi dengan Fraksi PKS DPR RI, seluruh bidang dan badan partai, serta struktur DPW PKS di seluruh Indonesia.


Kedua, seluruh kader PKS diminta aktif membantu korban bencana melalui penggalangan dana, penyediaan logistik, obat-obatan, pakaian layak pakai, dan kebutuhan mendesak lainnya.


Ketiga, struktur DPW PKS yang berada dekat wilayah bencana namun tidak terdampak diarahkan untuk mengoordinasikan bantuan dari kader di masing-masing daerah. DPW tersebut juga diminta menyiapkan relawan PKS untuk diterjunkan ke lokasi bencana, membantu evakuasi, serta mendukung proses pemulihan pascabencana.


Keempat, Presiden PKS menginstruksikan seluruh pejabat publik PKS dari pusat hingga daerah untuk melakukan pemotongan gaji dan tunjangan sebagai bentuk dukungan dana kemanusiaan. Para pejabat publik juga diminta mengoptimalkan fungsi pengawasan dan anggaran agar distribusi bantuan pemerintah berjalan cepat, tepat, dan transparan. Selain itu, struktur PKS diminta terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah, TNI–Polri, serta instansi terkait lainnya untuk mempercepat penanganan bencana.


Kelima, seluruh kerja kemanusiaan PKS ditegaskan harus mengutamakan prinsip kemanusiaan, profesionalitas, respons cepat, keselamatan relawan, kolaborasi lintas lembaga, serta akuntabilitas dan transparansi publik.


Instruksi ini dikeluarkan sebagai langkah cepat PKS merespons situasi darurat yang menimpa sejumlah wilayah di Sumatera, sekaligus mengajak seluruh pihak untuk memperkuat solidaritas dan kepedulian.


Pewarta : Mawi

KESEHATAN

NASIONAL

HUKUM

POLITIK

BISNIS

© Copyright 2019 TNC GROUP ONLINE | All Right Reserved